ikuti saya

">

Senin, 27 Agustus 2012

TUKAK LAMBUNG DAN PENCEGAHANNYA



PENDAHULUAN

Rasa nyeri yang menusuk perut kerap melanda para penderita sakit maag. Rasa sakit yang tak tertahankan seringkali menyerang lambung akibat ketidakteraturan pola makan.
Upaya mencegah dan memberi solusi terhadap penderita penyakit maag dapat dilakukan guna menjaga lambung tetap sehat seumur hidup. Salah satu upaya upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan kebiasaan 3T dalam mengonsumsi makanan.

"Upaya yang tepat ialah dengan melakukan Gerakan Lambung Sehat Indonesia melalui program 3T, yaitu Tepat waktu, Tepat nutrisi, dan Tepat solusi untuk lambung," ungkap Widjanarko Lokadjaja, direktur pemasaran Kalbe Farma OTC  pada acara Gerakan Lambung Sehat Indonesia di Jakarta, kemarin.
Tepat waktu adalah menepati jadwal makan secara teratur. Jangan memulai makan setelah anda benar-benar merasa lapar. Aturlah jadwal makan seperti membiasakan sarapan antara pukul 06.00 hingga 08.00 pagi. Jam makan siang dapat dimulai pada pukul 12.00 hingga 13.00, sementara makan malam diupayakan jangan di atas pukul 20.00. 

Tepat nutrisi adalah tidak makan secara berlebihan atau kekurangan. Makan secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan, sementara bila kekurangan energi tubuh akan lemah dan tidak dapat melakukan aktivitas dengan baik.
Tepat solusi adalah tidak mengunyah makanan dengan terburu-buru karena akan membebani saluran cerna. Saat makan sebaiknya jangan diselingi dengan minum karena akan menimbulkan rasa kenyang yang bersifat semu. Setelah makan, dianjurkan tidak melakukan aktivitas berat, tidur, duduk karena akan menganggu proses pencernaan. Sebaiknya, tetaplah melakukan aktivitas ringan.
Dr. Sri Sukmaniah, SpGk, dari Departemen Gizi FKUI menambahkan, selain harus menepati jadwal makan, ada baiknya juga mengonsumsi makanan selingan yang sehat agar menjaga lambung tidak kosong terlalu lama.

"Selain makan makanan utama, baik juga untuk mengkonsumsi makanan selingan sehat seperti buah-buahan, agar-agar, kacang rebus, dan kacang panggang," kata Sri.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, pedoman gizi seimbang juga harus diperhatikan dalam menu makanan. "Komposisi zat gizi dalam makanan harus seimbang, karbohidrat sekitar 50-60%, kemudian protein 10-15%  dan lemak 20-30%." tambah Sri.
Gerakan Lambung Sehat Indonesia adalah program edukasi masyarakat mengenai cara mudah menjaga kesehatan lambung sehingga mampu memelihara fungsi kerja organ lambung seumur hidup. Gerakan Lambung Sehat akan dilaksanakan di 40 kota Indonesia sampai akhir 2010 dimulai di kota pertama, yaitu Jakarta tanggal 18 Juli 2010.

Tukak Lambung Disebabkan oleh Bakteri Helicobacter pylori

Tukak Lambung Disebabkan oleh Bakteri Helicobacter pylori
Tukak Lambung terbukti disebabkan oleh suatu jenis bakteri yang bernama Helicobacter pylori. Untuk penelitian yang mengungkap penyebab penyakit tukak lambung dan usus duabelas jari inilah J. Robin Warren dan Barry J. Marshall, dua orang warga Australia itu mendapat anugerah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2005.
Selama ini orang beranggapan bahwa penyakit tukak lambung dan usus dua belas jari disebabkan oleh gaya hidup dan stress. Namun anggapan tersebut sekarang sudah bisa dibantah karena jelas bahwa bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 90 persen borok usus duabelas jari dan 80 persen tukak lambung.
Bermula pada tahun 1982, Warren, ahli patologi yang pada waktu itu masih bekerja di Royal Perth Hospital, Australia, mengamati koloni bakteri di bagian bawah lambung (Antrum) pada 50 persen pasien, dan tanda-tanda peradangan di lendir lambung selalu dijumpai adanya koloni bakteri sama tersebut.
Selanjutnya, Warren bersama-sama dengan Marshall yang ahli klinis meneliti lebih lanjut temuan itu dengan mempelajari biopsi 100 pasien. Marshall berhasil membiakkan bakteri yang ditemukan hampir pada semua pasien radang lambung, tukak duabelas jari, atau borok lambung. Bakteri ini kemudian dikenal sebagai Helicobacter pylori.
Bakteri patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala (asimptomatik). Sekali bersarang, bakteri Helicobacter pylori dapat bertahan di perut selama hidup seseorang. Namun, sekitar 10-15 persen individu yang terinfeksi kadang-kadang akan mengalami penyakit luka lambung atau usus duabelas jari. Kebanyakan luka, lebih sering terjadi di usus duabelas jari daripada di lambung.
Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri Gram negative yang berbentuk spiral dan sangat cocok hidup pada kondisi kandungan udara sangat minim. Bakteri Helicobacter pylori berkoloni di dalam lambung dan bergabung dengan luka lambung atau duodenum (lihat gambar). Infeksi oleh Helicobacter pylori banyak ditemui pada penduduk di negara-negara berstandar ekonomi rendah dan memiliki kualitas kesehatan yang buruk.

Menempel dan Menginisiasi pembentukan luka

Helicobacter pylori tinggal menempel pada permukaan dalam lambung melalui interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida yang spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Racun VacA akan menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai cara, diantaranya adalah melalui pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas parasel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis (pengaktifan bunuh diri sel).
Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di dunia.
Peradangan di lendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus tumor limfa (lymphatic neoplasm) di lambung, atau disebut dengan limfoma MALT (mucosa associated lymphoid tissue, jaringan limfoid yang terkait dengan lendir). Infeksi Helicobacter pylori berperan penting dalam menjaga kelangsungan tumor. Limfoma-limfoma dapat merosot saat bakteri-bakteri itu dibasmi dengan antibiotik.
Helicobacter pylori hanya terdapat pada manusia dan telah menyesuaikan diri di lingkungan lambung. Hanya sebagian kecil individu terinfeksi berkembang menjadi penyakit lambung. Bakteri Helicobacter pylori sendiri sangat beragam dan galur-galurnya berbeda dalam banyak hal, seperti perekatan ke lendir lambung dan kemampuan menimbulkan peradangan.
Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri Helicobacter pylori tidak identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri menyesuaikan diri terhadap perubahankondisi-kondisi di lambung.

Tukak lambung dan usus duabelas jari dapat diobati melalui penghambatan produksi asam lambung, tetapi sering kali akan kambuh kembali akibat bakteri dan peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren menunjukkan bahwa penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri dibasmi dari lambung dengan antibiotik.
Namun, penggunaan antibiotik secara serampangan dapat mengakibatkan masalah serius, yaitu ketahanan bakteri melawan obat-obat penting. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik melawan Helicobacter pylori pada pasien-pasien yang tidak mengalami tukak lambung dan usus duabelas jari harus dibatasi.
BROKOLI DAPAT MENCEGAH GANGGUAN MAAG PADA LAMBUNG
Beragam penelitian tentang brokoli mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan dalam brokoli sangat besar sehingga mampu menekan risiko kanker. Namun, penelitian terbaru dan lebih spesifik mampu memberikan gambaran kemampuan brokoli dalam menekan risiko beragam gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung, dan kemungkinan kanker perut.

Dalam sebuah studi di Jepang, para ahli mendapati fakta bahwa mengonsumsi 70 gram brokoli segar setiap hari selama dua bulan dapat melindungi tubuh manusia dari bakteri perut yang terkait penyakit maag, infeksi lambung, bahkan kanker perut.

Kandungan sulforaphane yang ada dalam brokoli dapat memicu enzim dalam perut sehingga memberikan perlindungan terhadap senyawa radikal yang dapat merusak DNA dan menyebabkan peradangan.

Sulforaphane dalam brokoli juga diketahui mampu meningkatkan produksi enzim fase II di hati. Enzim ini berperan menggandeng bahan-bahan karsinogen yang dihasilkan dari senyawa prokarsinogen dan mengeluarkannya dari sel. Perlu diketahui, kandungan sulforaphane dalam kecambah brokoli segar lebih tinggi daripada brokoli yang sudah direbus terlalu matang.

Tip: Pilihlah brokoli yang berwarna hijau gelap. Selain dimakan langsung sebagai lalapan, brokoli juga bisa dicampur sayuran dan buah lain untuk salad. Atau pilihan lainnya, Anda bisa mengonsumsi brokoli dalam bentuk jus.

Tidak ada komentar: