Hubungan Seksual Sebagai Indikator Kesehatan
Kata Seksolog Dr Naek L Tobing : “Hubungan Seksual Sebagai Indikator Kesehatan”
Menurut seksolog yang berpraktek di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini
bercinta memiliki tiga manfaat penting. “Yaitu, membuat pasangan happy,
membuat hubungan suami-istri menjadi harmonis, dan menjadi indikator
kesehatan,” terang Dr Naek L Tobing kepada Koran Jakarta.
Karenanya, jika tidak dilakukan secara teratur, maka secara otomatis
akan membuat orang tersebut tidak happy, suka marah-marah, dan
uring-uringan. “Melakukan kegiatan seksual dapat dilakukan sesering
mungkin, namun paling tidak lakukan minimal satu kali seminggu,”
pungkasnya.
Pada
dasarnya, kebutuhan hidup manusia ada dua, yaitu kebutuhan lahir dan
batin. Kedua kebutuhan dasar tersebut harus terpenuhi secara seimbang
untuk memperoleh hidup yang berkualitas, tak terkecuali untuk urusan
kebutuhan seksual.
Kebutuhan seksual dalam sebuah pasangan merupakan bentuk yang konkret
dari sebuah komunikasi dua arah yang memiliki satu definisi, yaitu
cinta. Terpenuhinya kebutuhan ini akan bermuara kepada kebahagiaan. Di
luar itu, ternyata banyak studi kasus yang menunjukkan bahwa kegiatan
seksual yang sehat dan dilakukan secara teratur memberikan banyak
manfaat.
Efek Bercinta secara Teratur:
1. Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Studi terbaru menunjukkan bahwa wanita maupun pria yang melakukan hubungan seksual lebih dari dua kali dalam seminggu, maka hal tersebut akan mengurangi risiko serangan jantung. Ketika melakukan hubungan seksual yang aman jantung akan berdetak lebih cepat, yan gjuga akan memompa peredaran darah dengan lebih cepat.
2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Melakukan kegiatan seksual ternyata juga mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Dari hasil penelitian seorang ginekolog bernama Dr Dudley Chapman menunjukkan bahwa dari 24 pasien penderita kanker payudara yang pernah mengalami atau mencapai orgasme secara teratur, mereka memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dalam menghadapi penyakit.
Menurutnya, orgasme akan meningkatkan sel-sel yang berfungsi melawan
infeksi penyakit hingga 20 persen. Dengan bercinta secara teratur,
jumlah antibodi imunoglobulin A (IgA) akan meningkat. Hal ini membuat
tubuh lebih kuat menghalau penyakit paling umum, seperti demam dan flu
ringan.
3. Mengurangi Stres
Aktivitas seksual juga dapat menyebabkan jiwa lebih bahagia dan mengurangi stres. Dengan hubungan yang teratur, tubuh juga akan terhindar dari sakit kepala, susah tidur, dan kram. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian bahwa hubungan seksual akan menimbulkan hormon oxytocin yang dialirkan ke seluruh jaringan otak. Hormon oxytocin merangsang terbentuknya hormon endorfin yang dapat menyebabkan efek santai.
Aktivitas seksual juga menghasilkan semacam obat penenang, yaitu ketika
melakukan hubungan seksual dan mengalami orgasme karena pada saat itu
otot-otot mengejang dan mengalami saat-saat yang relaks dan
menyenagnkan. Hal ini sesuai dengan penemuan Institute for Advanced
Study of Human Sexuality bahwa orang yang memiliki kehidupan seksual
yang baik jarang merasa khawatir, cemas, gelisah, ramah, tidak
pemberang, dan tidak memiliki sikap berkesan bermusuhan.
4. Menghilangkan Sakit Kepala
Dr James Crouch dari Southern Illionis School of Medicine telah mempelajari 25 penderita migrain. Lalu semua pasien itu diminta melakukan hubungan seksual hingga mencapai orgasme. Hasilnya, sembilan di antaranya melaporkan sakit kepala mereka hilang begitu mereka mengalami orgasme.
Hal tersebut terjadi karena sesaat setelah orgasme, otak akan
memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan hormon pembunuh rasa sakit.
Hormon itu adalah hormon yang bekerja dan memiliki efek seperti morfin.
Secara awam mungkin bisa diartikan bahwa semakin banyak orgasme, maka
semakin banyak “obat sakit kepala” yang dikeluarkan.
5. Panjang Umur
Saat seseorang meraih orgasme, hormon dehydroepiandrosterone dilepaskan tubuh. Hormon ini baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki sel yang rusak, hingga menjaga kulit tetap segar. Mereka yang meraih orgasme setidaknya dua kali dalam seminggu berumur lebih panjang ketimbang mereka yang hanya sekali selama beberapa minggu.
Saat seseorang meraih orgasme, hormon dehydroepiandrosterone dilepaskan tubuh. Hormon ini baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki sel yang rusak, hingga menjaga kulit tetap segar. Mereka yang meraih orgasme setidaknya dua kali dalam seminggu berumur lebih panjang ketimbang mereka yang hanya sekali selama beberapa minggu.
“Melakukan hubungan seks itu lebih sehat daripada joging,” ungkap
profesor dari Bristol University, Embarhim. Dengan melakukan kegiatan
seksual sebanyak tiga kali seminggu, berarti Anda memperoleh ekstra
pembakaran kalori hingga 8 ribu kalori per tahun. Bila tubuh melakukan
pembakaran kalori yang mendekati sempurna ini, Anda akan merasa lebih
sehat dan bahagia. Mungkin Anda belum mengetahui bahwa setiap 100 kali
orgasme, berarti Anda terhindar dari kematian prematur hingga 36 persen.
Itu karena darah dapat menembus daerah-daerah “mati” ketika melakukan
seks, sehingga daerah-daerah itu bisa diperbarui.
6. Melancarkan Peredaran Darah
Berhubungan seksual secara rutin juga dapat memperlancar peredaran darah. Hal ini disebabkan karena saat bercinta jantung memompa darah lebih cepat, sehingga, membuat sirkulasi aliran darah segar yang secara otomatis mengalir ke setiap organ tubuh dengan lancar.
Peredaran darah yang lancar ini membuat tubuh kita senantiasa terlihat
bugar karena oksigen beserta inti sari makanan yang dihantarkan oleh
darah ke seluruh tubuh kita membawa manfaat yang baik untuk tubuh.
Menurut buku Teach yourself. Training your brain, seks adalah bentuk
sempurna dari latihan meningkatkan peredaran darah ke otak hingga
melepaskan senyawa kimia yang dapat meningkatkan kekuatan otak.
7. Tidur Lebih Nyenyak
Jika Anda mencapai orgasme saat bercinta, tubuh akan menghasilkan oxytocin. Hormon tersebut memberikan segala macam manfaat kesehatan, seperti peningkatan mood, menekan cortisol (hormon stres), menurunkan tekanan darah, membuat kulit bercahaya, hingga perlindungan terhadap kanker.
Tak hanya itu, saat orgasme tubuh juga mengeluarkan hormon endorfin yang
bisa membuat Anda dan pasangan rileks. Dua kombinasi hormon tersebut
sudah pasti membuat tidur Anda lebih nyenyak setelah bercinta.
8. Meningkatkan Produksi Hormon
Lelaki dan perempuan masing-masing memproduksi hormon testosteron dan estrogen. Lelaki memproduksi lebih banyak testosteron, sedang perempuan lebih banyak memproduksi estrogen. Saat Anda melakukan hubungan seksual, produksi hormon tersebut akan meningkat.
Seperti dikutip dari laman conectique, hormon testosteron pada lelaki
tidak hanya meningkatkan libido, namun bisa juga memperkuat tulang dan
otot sekaligus menjaga kerja jantung agar selalu dalam kondisi stabil.
Sedangkan pada perempuan, peningkatan hormon testosteron membuat wanita
menginginkan penetrasi dengan pasangan Anda.
Aktivitas seksual juga meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Pada
perempuan, hormon estrogen memberi efek sentimental, sekaligus
melindungi mereka dari sakit jantung. Sedangkan bagi lelaki, efek dari peningkatan kadar estrogen justru akan membuat mereka lebih tenang.
9. Menjaga Bentuk Tubuh
Bagi yang ingin menjaga bentuk tubuh agar tetap proposional, ternyata kegiatan seksual juga bisa membantu Anda. Bahkan, anggapan melakukan hubungan seks sebanding dengan olah raga adalah benar.
Manfaat aktivitas seks yang lain adalah membuat tubuh tetap fit dan
memotivasi Anda untuk menjaga bentuk tubuh agar tetap proposional.
Sebuah penelitian yang pernah dilakukan memaparkan, dengan melakukan
hubungan seksual, Anda bisa membakar 150 kalori setiap setengah jam.
10. Mendekatkan dengan Pasangan
Kehidupan seksual yang sehat bisa meningkatkan kualitas dan hubungan yang lebih baik karena dapat mendekatkan individu dengan pasangannya. Melakukan hubungan seksual dan orgasme, maka akan terjadi peningkatan hormon oxytocin atau juga disebut hormon cinta. Hormon inilah yang dapat membantu pasangan suami-istri dapat membangun dan memperkuat tali ikatan dan rasa kepercayaan satu sama lain.
Kehidupan seksual yang sehat bisa meningkatkan kualitas dan hubungan yang lebih baik karena dapat mendekatkan individu dengan pasangannya. Melakukan hubungan seksual dan orgasme, maka akan terjadi peningkatan hormon oxytocin atau juga disebut hormon cinta. Hormon inilah yang dapat membantu pasangan suami-istri dapat membangun dan memperkuat tali ikatan dan rasa kepercayaan satu sama lain.
Peneliti dari Universitas Pittsburgh dan Universitas North Carolina
mengevaluasi respons 59 wanita premenopause. Dari partisipan dihitung
jumlah hormonnya sebelum dan sesudah melakukan hubungan dengan suami
mereka yang diakhiri dengan berpelukan. Riset ini membuktikan bahwa
semakin sering terjadinya sentuhan, makin tinggi kadar oxytocin. Kadar
oxytocin ini membuat kita merasa ingin selalu mengasihi dan mengikat.
berbagai sumber/ima/R-4
Kehidupan seksual yang sehat bisa meningkatkan kualitas dan hubungan yang lebih baik karena dapat mendekatkan individu dengan pasangannya. Melakukan hubungan seksual dan orgasme, maka akan terjadi peningkatan hormon oxytocin atau juga disebut hormon cinta. Hormon inilah yang dapat membantu pasangan suami-istri dapat membangun dan memperkuat tali ikatan dan rasa kepercayaan satu sama lain.
Peneliti dari Universitas Pittsburgh dan Universitas North Carolina
mengevaluasi respons 59 wanita premenopause. Dari partisipan dihitung
jumlah hormonnya sebelum dan sesudah melakukan hubungan dengan suami
mereka yang diakhiri dengan berpelukan. Riset ini membuktikan bahwa
semakin sering terjadinya sentuhan, makin tinggi kadar oxytocin. Kadar
oxytocin ini membuat kita merasa ingin selalu mengasihi dan mengikat.
berbagai sumber/ima/R-4