Pengertian
Hepatitis C
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HVC). Infeksi
HCV dapat berlangsung selama bertahun-tahun dan merusak hati sebelum
menyebabkan gejala yang nyata. Kita bisa terinfeksi HCV dan tidak
menyadarinya. HCV mungkin tidak menyebabkan masalah selama kurang lebih
15-20 tahun, atau bahkan lebih lama, tetapi HCV dapat mengakibatkan
kerusakan hati berat yang disebut sirosis. Orang dengan sirosis berisiko
lebih tinggi terhadap kanker hati, gagal hati dan kematian.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-kurangnya 6 (enam) tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih dari 50 subtipenya.
Hal
ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan
efektif dan penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus
Hepatitis C. Genotipe tidak menentukan seberapa parah dan seberapa cepat
perkembangan penyakit Hepatitis C, akan tetapi genotipe tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Penularan Hepatitis C
Ribuan
infeksi baru diperkirakan muncul di Indonesia setiap tahun. Menurut
data WHO, tiga persen penduduk dunia atau 170 juta orang di dunia
terinfeksi Virus Hepatitis C.
Virus hepatitis C
(HVC) menyebar dengan kontak darah-ke-darah dari darah seseorang yang
terinfeksi. Di Amerika Serikat, orang dengan sejarah penggunaan jarum
suntik, penggunaan narkoba (sampai 90% orang yang pernah menyuntik
narkoba dengan memakai jarum suntik secara bergantian, walau hanya
sekali, ternyata terinfeksi HCV), tato atau sirkulasi darah yang telah
terpapar, melalui seks tidak aman meningkatkan risiko penyakit ini.
Beberapa orang juga terinfeksi dalam sarana kesehatan, melalui tertusuk
secara tidak sengaja dengan jarum suntik atau alat lain yang tidak
steril. HCV juga dapat menular melalui transfusi darah, walau darah
donor di Indonesia diskrining untuk HCV.
Dr I Nyoman Kandun,
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan RI dalam suatu kesempatan kegiatan kampanye hepatitis C
menjelaskan, semua orang memiliki risiko tertular hepatitis C.
Dua alasan utama yang dapat diberikan mengapa semua orang memiliki risiko tertular virus hepatitis C,
yaitu karena ketidaktahuan mengenai bagaimana penularan hepatitis C
dapat terjadi. Kedua karena hepatitis C merupakan penyakit yang tidak
memiliki gejala secara spesifik, sehingga penderita tidak sadar kalau
dirinya telah terinfeksi sehingga ditemukan sudah dalam tahap kronik
ataupun menulari orang lain secara tidak disengaja.
Gejala Hepatitis C
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya.
Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar :
- Lelah
- Hilang selera makan
- Sakit perut
- Urin menjadi gelap
- Kulit atau mata menjadi kuning (disebut “jaundice”) jarang terjadi
Salah
satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan
juga bisa sebagai efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah
akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.
Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko terjangkit Hepatitis C
atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang
terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini
adalah dengan tes darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar