Pendahuluan.
Pendahuluan.
Kanker serviks
dan kanker rahim adalah dua penyakit yang mematikan sehingga banyak
ditakuti oleh kaum wanita, terutama yang berumur 35 tahun ke atas. Namun
karena letaknya yang hampir sama, banyak yang bingung membedakan apakah
mereka terkena kanker serviks atau kanker rahim. Padahal, dengan
mengetahui detil perbedaan keduanya, kita dapat lebih dini menyadari
apabila ada gejala yang timbul serta melakukan pengecekan ke dokter
untuk memastikan. Nah, berikut ini penjelasan perbedaan di antara kedua
jenis kanker fatal tersebut.
Sebelumnya, kita perlu mengenal dulu mengenai istilah rahim.
Rahim adalah nama lain dari kandungan dimana ia terdiri atas beberapa
bagian, yaitu leher rahim, badan rahim, dan dua saluran telur. Kanker
serviks adalah kanker yang terdapat pada leher rahim. Itu sebabnya ia
disebut juga kanker leher rahim. Sedangkan kanker rahim sendiri, atau biasa juga disebut kanker kandungan, terjadi pada badan rahim.
Gejala awal pada kanker kandungan biasanya berupa perdarahan yang
berlebihan saat menstruasi ataupun perdarahan di luar masa menstruasi.
Sedangkan pada kanker leher rahim tidak terdapat gejala awal. Gejala
justru muncul apabila kanker sudah memasuki stadium selanjutnya,
seperti muncul keputihan yang berbau ataupun perdarahan saat
berhubungan. Itu sebabnya disarankan untuk menjalani Pap Smear secara
rutin setiap tahunnya karena ini dapat mendeteksi dini keberadaan kanker
serviks, khususnya bagi wanita yang pernah melakukan hubungan suami
istri.

Papanikolaou test atau Pap smear
adalah metode screening ginekologi, dicetuskan oleh Georgios
Papanikolaou, untuk menemukan proses-proses premalignant dan malignant
di ectocervix, dan infeksi dalam endocervix dan endometrium. Pap smear
digunakan untuk mendeteksi kanker rahim
yang disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. Menurut perkiraan,
di Inggris Pap smear mencegah sekitar 700 kematian per tahun. Wanita
yang aktif secara seksual disarankan menjalani Pap smear sekali setahun.
Dokter atau perawat memasukkan speculum ke vagina pasien untuk mengambil sample dari cervix. Pap smear biasanya
tidak dilakukan selama menstruasi. Prosedur ini dapat menimbulkan
sedikit rasa sakit, namun hal ini bergantung kepada anatomi pasien,
faktor psikologi, dan lain-lain. Sample kemudian diuji di laboratorium
dan hasil diperoleh dalam waktu sekitar 3 minggu. Sedikit pendarahan,
kram, dan lain-lain dapat terjadi sesudahnya.
Hasilnya:
- NEGATIF: artinya tidak ditemukan sel-sel yang berbahaya ..!
- DISPLASIA: ditemukan sel yang menunjukkan perubahan sifat yang dapat mengarah ke KEGANASAN ,untuk itu perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan BIOPSI.
- POSITIF:ditemukan sel GANAS. Harus dilakukan BIOPSI untuk memastikan Diagnosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar