Pengharum Ruangan --- Berbahaya. Hati-hati penggunaannya !

Pengharum ruangan
semakin sering kita jumpai di sekitar kita. Penggunaan pengharum
ruangan (air freshener) tidak saja digunakan di ruang kerja, alat
transportasi seperti mobil, bus, dan kereta api, serta rumah-rumah
tinggal pun kerap memakainya.
Di pasaran ada berbagai jenis pengharum ruangan. Ada
yang padat (biasanya pengharum ruangan yang diperuntukkan untuk toilet
dan lemari), ada yang cair, gel dan ada juga yang semprot. Sementara
penggunaannya, ada yang digantungkan, ada yang diletakkan begitu saja,
atau ditempatkan di bibir AC maupun kipas angin. Sayangnya, kita sering tidak menyadari ada racun dalam udara yang kita hirup.
Bahaya pengharum ruangan
umumnya tergantung pada jenis/bentuknya maupun pewangi dan
komponen-komponen kimia aktif yang terkandung di dalamnya, disamping
faktor pengaruh lain, seperti jalur paparannya. Dari segi bentuk,
sediaan yang mudah menguap (aerosol) lebih berisiko bagi tubuh, terutama
jika terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Namun demikian
kontak yang terjadi melalui kulit pun bukan tak berisiko mengingat zat
pewangi akan begitu mudah memasuki tubuh.
Hasil
riset Natural Resources Defense Council (NRDC) AS menunjukkan,
pengharum ruangan sintetis justru mengisi rumah dengan bahan kimia
berbahaya. Produk ini sama sekali tidak menghilangkan odor (bau/aroma),
tetapi menggunakan beberapa cara untuk membuat kita menyangka baunya
sudah hilang.
NRDC melakukan pengujian pada 14 produk pengharum ruangan, termasuk yang berlabel all natural, dan menemukan hampir semua (kecuali dua produk) mengandung phtalate, yaitu bahan kimia sintetik yang dapat mengakibatkan asma, gangguan endokrin, dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya. Phtalate diketahui mengganggu produksi hormon dan testosteron. Anak-anak dan bayi rentan terhadap bahan ini.
Pemerintah California juga menyatakan, lima jenis phtalate —termasuk yang ditemukan pada pengharum ruangan (air freshener) — dapat berakibat gangguan reproduksi atau cacat bawaan. Kandungan phtalate yang ditemukan berkisar 0,12 - 7.300 ppm, suatu jumlah yang luar biasa.
Hasil penelitian lainnya yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menyebutkan, penggunaan pengharum dalam bentuk spray sangat meningkatkan risiko serangan asma.
NRDC melakukan pengujian pada 14 produk pengharum ruangan, termasuk yang berlabel all natural, dan menemukan hampir semua (kecuali dua produk) mengandung phtalate, yaitu bahan kimia sintetik yang dapat mengakibatkan asma, gangguan endokrin, dan berbagai masalah kesehatan serius lainnya. Phtalate diketahui mengganggu produksi hormon dan testosteron. Anak-anak dan bayi rentan terhadap bahan ini.
Pemerintah California juga menyatakan, lima jenis phtalate —termasuk yang ditemukan pada pengharum ruangan (air freshener) — dapat berakibat gangguan reproduksi atau cacat bawaan. Kandungan phtalate yang ditemukan berkisar 0,12 - 7.300 ppm, suatu jumlah yang luar biasa.
Hasil penelitian lainnya yang dipublikasikan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menyebutkan, penggunaan pengharum dalam bentuk spray sangat meningkatkan risiko serangan asma.
Anti Bau (penyerap bau) Lebih Aman
Pada
prinsipnya, zat antibau bekerja dengan cara menyerap zat-zat penyebab
bau dan kandungan air di dalam udara. Kandungan zat anti bau ini
biasanya berupa karbon aktif, silika gel atau bahan sejenis polimer dan
kadang ditambahkan pula zat pewangi.
Produk
anti bau mekanisme kerjanya hanya menyerap. Sedangkan pengharum ruangan
mekanisme kerja zatnya melepaskan zat pewangi. Hanya saja agar
penggunaannya efektif, perhatikan benar masa pakainya. Soalnya, zat
antibau bekerja berdasarkan penyerapan dan memiliki kapasitas terbatas.
Artinya, bisa mencapai tingkat kejenuhan
Cara yang paling aman :
Menghilangkan bau tak sedap dalam ruangan adalah dengan menjaga
kebersihan ruangan, membuat sirkulasi udara yang baik, buka jendela dan
atau nyalakan kipas angin agar udara dapat mengalir dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar