ikuti saya

">

Rabu, 29 Agustus 2012

Disfungsi Ereksi Atau Impotensi


Disfungsi Ereksi Atau Impotensia

Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggris: erectile dysfunction) adalah ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi.

Penyebab
Impotensi biasanya merupakan akibat dari :
  • Kelainan pembuluh darah
  • Kelainan persyarafan
  • Obat-obatan
  • Kelainan pada penis
  • Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensisemakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.
Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi. Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:
  • Cedera Diabetes melitus
  • Sklerosis multiple
  • Stroke
  • Obat-obatan
  • Alkohol
  • Penyakit tulang belakang bagian bawah
  • Pembedahan rektum atau prostat.
Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:
  • Anti-hipertensi
  • Anti-psikosa
  • Anti-depresi
  • Obat penenang
  • Simetidin
  • Litium
Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).
Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:
  • Depresi
  • Kecemasan
  • Perasaan bersalah
  • Perasaan takut akan keintiman
  • Kebimbangan tentang jenis kelamin.
Gejala: Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.
Untuk membedakan penyebab fisik atau psikis, dapat dilihat dari ereksi tidur yang biasanya dijumpai pula saat bangun pagi/morning erection. jika saat penderita masih mengalami morning erction, berarti impotensinya disebabkan oleh masalah psikis dan sebaliknya, jika penderita tidak mengalami morning erection maka penyebab impotensinya adalah masalah fisik.
Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.
Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:
  • Pemeriksaan darah lengkap
  • Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
  • Pemeriksaan kadar TSH
  • USG penis.


Berikut 5 gaya hidup sehat yang harus Anda perhatikan untuk meningkatkan kehidupan seks Anda  antara lain:


1. Berolahraga Sedang secara Rutin
Olahraga sangat penting untuk kesehatan arteri dan aliran darah ke penis. Olahraga dapat menurunkankolesterol, yang meminimalkan endapan (plak) pada dinding arteri yang sempit sehingga memperlancar aliran darah.
Sebuah studi terhadap beberapa pria di University of California, San Diego, menunjukkan, bahwa kemampuan ereksi pria akan meningkat seiring meningkatnya porsi olahraganya.

Untuk mencegah disfungsi ereksi tidak perlu melakukan olahraga ekstrim, cukup dengan jalan cepat selama sekitar satu jam sehari.

“Olahraga teratur meningkatkan fungsi ereksi dan seks,” kata Hank Wuh, MD, penulis buku Sexual Fitness.


2. Kurangi Makan Daging, Keju dan Junk Food. Makan Lebih Banyak Buah dan Sayur.
Daging, keju dan junk food mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Seperti kolesterol, lemak ini mempersempit arteri, membatasi aliran darah ke penis.

Buah-buahan dan sayuran mengandung nutrisi antioksidan yang mengurangi plak dan meningkatkan aliran darah arteri.

Peneliti di Italia menyarankan kepada 65 pria yang baru saja divonis menderita gejala disfungsi ereksi untuk makan lebih sedikit daging dan keju, dan lebih banyak buah dan sayuran.

Setelah dua tahun, pria yang tetap mengonsumsi makanan dengan berlemak terus mengalami kesulitan ereksi. Tetapi pria yang mengubah pola makannya dengan memperbanyak buah dan konsumsi sayur melaporkan berkurangnya disfungsi ereksi secara signifikan.


3. Menurunkan Kelebihan Berat Badan
Menurut penelitian di Harvard, pria dewasa dengan obesitas sangat rentan terhadap disfungsi ereksi dan penurunan berat badan dapat meningkatkan fungsi ereksi.

Studi di Duke University Diet and Fitness Center menunjukkan bahwa pria yang menurunkan berat badan, menjadi lebih aktif secara fisik dan mengalami ereksi yang jauh lebih baik.


4. Berhenti Merokok
Rokok sangat mempercepat pertumbuhan plak yang dapat mempersempit arteri. Sebuah penelitian di New England Research Institute di Watertown menunjukkan bahwa merokok hampir dua kali lipat berisiko disfungsi ereksi.
“Program promosi kesehatan harus menggunakan hubungan antara tembakau dan ED untuk membantu meyakinkan orang untuk berhenti merokok,” kata Christopher Millett, Ph.D, seorang epidemiologist dari Australia.


5. Manajemen Stres
Dalam suatu survei terbaru, sekitar 60 persen orang Amerika mengatakan kondisinya tertekan setidaknya seminggu sekali. Kondisi tersebut menyebabkan pelepasan dua hormon stres yaitu kortisol dan adrenalin yang mempersempit pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke alat kelamin.

Menanggulangi stres dapat dilakukan dengan olahraga, yoga atau meditasi, mendengarkan musik, pijat, mandi air panas, dan bersantai dengan teman, keluarga atau kekasih.

Tidak ada komentar: